THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 03 November 2010

Anak Krakatau Dikhawatirkan Meletus

Saat jinak, tempat ini menjadi atraksi menarik bagi wisatawan. Namun kini menjadi menakutkan karena trauma letusan dua abad lalu. Krakatau. Bersamaan dengan Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah yang terus memuntahkan awan panas dan lahar dingin, aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat. Sepanjang Rabu, 3 November 2010, gunung setinggi 315 di atas permukaan laut ini setiap 5 menit terjadi kegempaan. Total dalam sehari 722 aktivitas kegempaan.
Peningkatan aktivitas gempa vulkanik ini, dipicu gempa tektonik 5,5 Skala Richter yang menggoyang barat daya Krui, Lampung, pukul 10.01 WIB. "Gempa tektonik di Lampung ini memicu terjadinya gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM, Agus Budiarto.
Dibanding aktivitas kegempaan hari sebelumnya, sepanjang Rabu terjadi peningkatan. Tercatat terjadi enam kali gempa vulkanik dalam, 117 kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali letusan, 157 kali hembusan dan 219 kali tremor.
Bila melihat aktivitas kegempaan ditambah dengan adanya gempa tektonik, akan membuat aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat dan dikhawatirkan meletus.
DIkatakan Agus, pihaknya terus memantau peningkatan aktivitas ini. Bila saat ini terjadi letusan di Gunung Anak Krakatau dan mengeluarkan gas terus menerus, pertanda telah terjadi erupsi. Terhadap suhu air laut yang meningkat, menurut Agus,  disebabkan material vulkanik yang jatuh ke laut.
Untuk saat ini, kondisi masih aman. Sebab, pemukiman terdekat dengan Anak Krakatau berjarak 46 kilometer.
Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Anak Gunung Krakatau pernah naik status menjadi Siaga (Level III) pada 6 Mei 2009.
Juga pada 21 April 2008. Berdasarkan pemantauan lapangan saat itu, pada 16-18 April 2008, letusan abu yang disertai lontaran batuan vulkanik pijar berlangsung setiap selang 5-10 menit dengan rata-rata ketinggian antara 100-500 m. Letusan terdengar hingga dari pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Krakatau di Pasaruan yang berjarak 42 km.
Anak Krakatau masuk dalam daftar 21 gunung berstatus Waspada yang dipantau ketat.Di antaranya Sinabung, Gunung Talang, Gunung Papandayan, Gunung Slamet, Gunung Dieng, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo.
Hari demi hari, Anak Krakatau makin menunjukkan geliatnya. Seperti Rabu kemarin, gunung ini memuntahkan gas. Efeknya racun bagi manusia yang menghirupnya hingga menyebabkan pusing, mual, bahkan kematian. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung mengeluarkan larangan bagi warga dan wisatawan mendekat sampai radius dua kilometer.

0 komentar: